Rabu, 04 November 2009

POJOK KAMPUS

Tumbuhkan Cinta Budaya Indonesia
Oleh :KARIN dan ARIF RAHMAN HAKIM

Budaya merupakan warisan yang harus kita jaga sebagai indentitas sebuah bangasa. Budaya adalah hasil karya cipta manusia yang berhubungan erat dengan sejarah. Budaya tercipta karena adanya sejarah yang melibatkan manusia dari segala ranah. Seni, Sastra, Politik, Sosial, Teknologi, Filsafat dan yang mengatakan Agama juga termasuk budaya. Sangatlah berharga sekali budaya kita sehingga kita wajib menjaganya agar budaya kita tidak terkikis oleh waktu yang bisa menghilangkan budaya yang kita bentuk selama berabad-abad.
Banyak upaya yang dilakukan oleh pemuda terutama mahasiswa dari seminar sampai dalam tataran implementatifnya. Itulah yang dilakukan Unit Kegiatan Mahasiswa ( UKM ) Teater Oxygen. Sabtu (31/10), UKM Teater mengadakan seminar yang bertema “ Menumbuhkan Rasa Cinta Budaya Melalui Teater ” digedung Akademi Parawisata. Acara yang dihadiri Budayawan nasional Embi C Nur mengundang wartawan Radar Jember hadir dalam acara seminar Budaya. Budayawan yang lahir di Cirebon, 17 Juli 1955, mengatakan bahwa dengan adanya seminar budaya, seni dalam berteater ini sudah upaya menjaga dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya. Saat ditanya pendapatnya mengenai budaya di Indonesia oleh Karin, Reporter POJMA. Dia berpendapat bahwa Indonesia masih konsep budaya politik.
“Nah berbeda dengan tahun 1928, banyak yang mengatakan bahwa tahun 28 merupakan berakhirnya seni budaya. Tapi saya bisa menjamin bahwa setelah itu tidak akan pernah mati seni berbudaya karena setelah generasi berikutnya akan lebih menekankan pada nilai komersil”, Paparnya.
Memang budaya Indonesia sudah mulai terkikis oleh masa, hal ini disebabkan meledaknya populasi masyarakan Indonesia karena akan menimbulkan perubahan dari segi kebiasaan karena besarnya populasi akan membentuk kebiasaan baru yang akan mengkikis budaya lama. Dan teknologi juga mempengaruhi yang akan melahirkan konsep-konsep politik.
Itulah yang terjadi dengan budaya kita Indonesia. Maka sebagai generasi muda yang intelek, kita harus menjaga dan mengimplementasikan dalam bentuk perlawan seperti forum diskusi, teater dan kelompok-kelompok mahasiswa. Rasa cinta dengan mengatakan pemahaman dan kekuatan dengan apresiasi budaya dalam bentuk yang lebih nyata.
“Mari kita sama-sama membangun budaya Indonesia, jangan jadikan Indonesia budaya politik” itulah pesan kepada semua mahasiswa Universitas Muhammadiyah jember agar kita menjaga budayanya.
Maka kita lebih semangat lagi untuk mengupayakan acara-acara seperti ini, acara yang dilakukan oleh UKM Teater merupakan upaya bentuk kepedulian terhadap budaya. Acara yang menghabiskan dana 750.000 rupiah dan persiapan yang minim yaitu 2 hari tidak membuat Dwi Irawan sebagai ketua panitia berkecil hati. ”Meskipun waktu yang minin tapi kita masih bisa melaksanakanya cukup baik” paparnya.

2 komentar:

  1. "Masih terlalu banyak kaum munafik yang berkuasa. Orang yang pura-pura suci dan mengatasnamakan Tuhan.



    Masih terlalu banyak mahasiswa yang bermental sok kuasa. Merintih kalau ditekan, tetapi menindas kalau berkuasa.

    Hanya mereka yang berani menuntut haknya, pantas diberikan keadilan. Kalau mahasiswa tidak berani menuntut haknya, biarlah mereka ditindas sampai akhir zaman oleh dosen-dosen korup mereka,oleh dosen dosen malas mereka." (malas mengajar maksudnya) Yang bayar mereka siapa ??



    KEANEHAN KAMPUS BIRU

    1. sudah kampus kecil Namun Kaya mahasiswanya di kekang pula dalam berkreasi, kampusnya mau terkenal tapi mahasiswanya dipersulit bikin kegiatan bawa nama kampus.



    2. kalo dihitung htung, uang semester yang kita bayar tiap semester plus uang rupa rupa (uang krtu ujian, uang lab, pungli pungli, dll)

    Ternyata tdak sbanding dngan fasilitas kmpus dan transfer ilmu yg dberikan, entah di korupsi atau dilarikan kemana.yang jelas ini realita, nda percaya liat sendiri dngan matamu.



    3. satu lagi yang paling parah, ada diskriminasi di dalam kampus, yang punya uang bnyak urusan pasti lancar (MIRIP REZIM ORDE BARU), dri persoalan nilai dan sebagainya klo punya uang semua bisa di atur, point ke tiga ini pling bnyak dirasakan mahasiswa yg mau ambil ijasahnya.bagi teman teman yang masih kuliah jangn mau cepat selesai lah, susah urus ijasahnya,bisa smpe thunan,apalagi klo mahasiwa yg ekonominya di bawa rata rata.,BANNYAK PUNGLI.



    4. NI LAGI kalo dosennya jarang masuk/ngajar cm kerjaannya ngasik tugas tok gmn......? setelah itu ngasi nilai..tp malah ngasi nilai jelek sama mahasiswanya..sekarang siapa yang disalahkan n nanggung resikonya..y tentu tetep mahasiswa...



    sebenarnya masih bnyak keanehan keanehan yang ada di kampus biru muda ini, tapi ini kurasa cukup jdi bhan diskusi.

    Thanks.

    BalasHapus